ISLAM DI INDONESIA I
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Sejarah Peradaban Islam
Dosen:
Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag
Disusun oleh:
Hj. Mimi Muthi’atillah, S.Pd.I
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEMESTER I
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
1436 H / 2015
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.
Atas
berkat rahmat serta inayah Allah jualah penulis telah dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul : “ISLAM DI INDONESIA I”. Adapun penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Program Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan apabila
masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis menerima
saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Semoga karya ilmiah ini
mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada
umumnya. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN
A.
Kedatangan Islam ke Indonesia
B.
Perkembangan dan dan Penyebaran
Islam di Indonesia
C.
Kerjaan-kerajaan Islam di
Indonesia
BAB III:
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
CATATAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebelum abad ke dua puluh , hampir seluruh
perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan dari cengkeraman
penjajah bangsa barat dilakukan dengan jalan perang. Dalam perjuangan itu
peranan umat Islam besar sekali,1 umat Islam memiliki peran yang sangat besar
dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia bahkan sampai perkembangan bangsa
Indonesia saat ini.
Adanya Islam di Indonesia tentu ada sejarahnya,
sejarah kedatangan Islam ke Indonesia, sejarah perkembangan dan penyebaran
Islam di Indonesia. Pembahasan sejarah perkembangan peradaban islam yang sangat
panjang dan luas itu tidak bisa dilepaskan dari pembahasan sejarah perkembangan
dan politiknya,2 kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta alirah
dan gerakan Radikal yang hadir kemudia.
Apabila dalam sejarah kita ketahui sebab-sebab
kemajuan islam, maka tentulah kita usahakan sebab-sebab kemajuan itu. Dan
apabila kita ketahui sebab-sebab kemunduran, tentulah kita hindarkan
sebab-sebab kemunduran itu.3 di dalam Al-Quran pun dikatakan bahwa
di dalam sejarah terdapat mauidhah-pelajaran dan haq-kebenaran,
rahmat, dan huda-petunjuk bagi orang yang mengerti dan beriman.
B. Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas maka pemakalah merumuskan sebagai berikut:
1.
Kapan kedatangan
islam ke Indonesia?
2.
Bagaimana
perkembangan dan penyebaran Islam di Indonesia?
3.
Apa saja
kerjaan-kerjaan islam di Indonesia?
C.
Tujuan
Penulisan
Setelah
didapat rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan adalah :
1.
Menegetahui
kapan kedatangan islam ke Indonesia?
2.
Menegetahui
bagaimana perkembangan dan penyebaran Islam di Indonesia?
3.
Mengetahui apa
saja kerjaan-kerjaan islam di Indonesia?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kedatangan
Islam Ke Indonesia
Agama Islam tersebar di Asia Tenggara
dan kepulauan Indonesia sejak abad ke-12 atau ke-13.4 namun kita ketahui penduduk kepulauan
Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas.
Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara
kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia tenggara. Wilayah barat
Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi
titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual di sama menarik bagi
para pedagang yang menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India.
Sementara itu pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku, dipasarkan di Jawa dan
Sumatera, untuk kemudian dijual kepada pedangan asing. Pelabuhan-pelabuhan
penting di Sumatera dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi
pedagang asing, seperti Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumatera, Sunda
Kelapa dan Gresik di Jawa.5
Pada masa lampau, Sumatera dikenal
dengan banyak nama. Orang-orang India Utara mengenalnya sebagai Suvarnadvipa,
yang secara literal bermakna pulau emas, meskipun mungkin juga bahwa nama ini,
yang digunakan secara generic, berlaku juga untuk Kalimantan . kaum Cina pada
mulanya menggunakan nama Shi Li Fo Shi (Chelifoche). Setelah abad 10 M,
dari awal Dinasti Song, dalam kronik-kronik resmi nama ini diganti dengan San
Fo Qi (Sanfotsi). Nama Arab bagi Sumatera dan kemudian Kekaisaran Sriwijaya
pada mulanya adalah Zabag, Sribuza, dan Qamar belakangan pula
digunakan pula. Juga tampak bahwa selama abad ke-8 dan 9 M, Zabag digunakan
untuk menyebut Jawa, meskipun semua nama ini kebanyakan nama ini digunakan
untuk menyebut Sriwijaya.6
Nama-nama Arab untuk menyebut
Sumatera, Jawa ataupun Kekaisaran Sriwijaya pada abad ke-8 dan 9 M, menjadi
bukti bahwa bangsa Arab sudah sampai di Indonesia sebelum abad ke-12 atau
ke-13.
Bangsa Arab yang membawa dan
menyebarkan Islam ke Indonesia tentu adalah pedagang karena memang Indonesia
terutama wilayah Barat Nusantara merupakan titik perhatian, terutama hasil
buminya yang menarik.
Bahkan, dikatakan pedagang-pedagang
Muslim asal Arab, Persia dan India juga ada yang sampai ke kepulauan Indonesia
untuk berdagang sejak abad ke-7 M (abad 1 H), ketika Islam pertama kali
berkembang Timur Tengah. Malaka, jauh sebelum ditaklukan Portugis (1511 M),
merupakan pusat lalu-lintas perdagangan dan pelayaran. Melalui Malaka, hasil
hutn dan rempah-rempah dari seluruh pelosok Nusantara dibawa ke Cina dan India,
terutama Gujarat, yang malakukan hubungan dagang langsung dengan Malaka pada
waktu itu. Dengan demikian, Malaka menjadi mata rantai pelayaran yang penting.
Lebih ke Barat lagi dari Gujarat, perjalanan laut melalui laut Arab. Dari sana
perjalanan bercabang dua. Jalan pertama di sebelah utara menuju Teluk Oman,
melalui Selat Ormuz, ke Teluk Persia. Jalan kedua menuju Teluk Aden dan laut
Merah, dan dari kota Sues jalan perdagangan harus melalui daratan ke Kairo dan
Iskandaria. Melalui jalan pelayaran tersebut, kapal-kapal Arab, Persia dan
India mondar-mandir dari Barat ke Timur dan terus ke negeri cina dengan
menggunakan angin musim untuk pelayaran pulang perginya.7
Bukti lain mengatakan, perjalanan
Ibnu Bathutha, pengembara Maghribi (725 H/ 1325 M). dalam perjalanannya
pulang-pergi ke Tiongkok, ia singgah di Pasai. Pada masa itu pasai telah
menjadi kerjaan Islam dibawah perintah Raja bernama Al-Malikuz Zahir.8
Menurut penulis Islam di Indonesia
dibawa oleh para pedagang-pedagang Muslim asal Arab sebelum abad ke-12 karena
jauh sebelum itu sudah ada pedagang-pedagang asal Arab yang datang ke
Indonesia.
Orang Arab telah mengenal pulau
Sumatera pada abad ke-9, banyak diantara orang-orang Arab yang datang ke
Sumatera dan pulau-pulau di Indonesia yang lain untuk berniaga. Dan dalam
perniagaannya mereka juga mensyiarkan agama Islam.
B.
Perkembangan
dan Penyebaran Islam di Indonesia
para pedagang Muslim yang mula-mula
masuk ke Indonesia. Pandai sekali menyiarkan agama Islam, yaitu dengan
menganjurkan agama itu kepada raja-raja, sesuai dengan perbuatan Nabi Muhammad
SAW yang berkirim surat kepada raja-raja, mengajak mereka memeluk agama Islam.
Apabila raja itu telah memeluk agama Islam, maka tentulah rakyatnya akan turut
memeluk agama itu.9 namun belum ada bukti bahwa pribumi Indonesia
yang disinggahi pedagang Muslim itu beragama Islam.
Menurut Uka Tjandrasasmita,
saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam,10 yaitu:
1.
Perdagangan
Pada taraf
permulaan, saluran Islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas
perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M. membuat pedagang-pedagang Muslim
(Persia, Arab dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari
negeri-negeri bagian barat, tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi
melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan
turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan
saham.11
2.
Perkawinan
Dari sudut
ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan,
tertarik menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan
lebih dahulu.12
3.
Tasawuf
Pengajar-pengajar
tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang
sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal-soal
magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Dengan tasawuf bentuk Islam
yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam fikiran
mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah
dimengerti dan diterima.13
4.
Pendidikan
Perkembangan
Islam melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang didirikan oleh
guru-guru agama, kiyai dan ulama.
Sistem
pendidikan di Pesantren bermula jauh sebelum kedatangan agama Islam di
Indonesia. Pendirian pesantren bermula dari pengakuan masyarakat tertentu
kepada keunggulan sesorang yang alim atau sesorang yang memiliki ilmu. Karena
banyak orang yang ingin memperoleh dan mempelajari ilmu, maka mereka
berdatangan kepada tokoh tersebut untuk menimba pengetahuan. Keunggulan tokoh
itu terutama ditekankan pada ketakwaan kepada Yang Maha Tinggi serta ajaran
atau agama yang dianutnya dan kepada kesalehan serta tingkah lakunya
sehari-hari.14
5.
Kesenian
Salah satu
penyebaran dan perkembangan Islam dengan kesenian yang kita kenal adalah
pertunjukan wayang oleh Sunan Kalijaga.
6.
Politik
Di Maluku dan
Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam stelah rajanya memeluk Islam
terlebih dahulu.
C.
Kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia
Masuknya Islam ke Indonesia
mempengaruhi Politik dan akhirnya lahir kerjaan-kerajaan Islam, diantaranya;
1.
Samudera Pasai
Samudera Pasai
adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang diperkirakan muncul awal atau
pertengahan abad ke-13 M. Samudera Pasai terletak di pesisir Timur laut Aceh.
Bukti
berdirinya kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13 M itu didukung oleh adanya nisan
kubur terbuat dari granit asala Samudera pasai. Dari nisan itu dapat diketahui
bahwa raja pertama kerajaan itu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H. yang
diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M.15
Raja pertama
kerajaan Samudera Pasai adalah Malik Al-Saleh.
2.
Aceh ddarussalam
Daerah yang
kini dikenal dengan Kabupaten Aceh Besar merupakan Kerajaan Aceh Besar. Dan
berdiri kira-kira pada abad ke-15 M.
3.
Demak
Lahirnya
kerajaan Islam Demak adalah pada abad ke-15 dengan raja pertamanya adalah Raden
Patah.
4.
Pajang
Kesultanan Pajang
adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris kerajaan Islam Demak. Kesultanan
yang terletak di daerah kartasura sekarang itu merupakan kerajaan Islam pertama
yang terletak di daerah pedalaman pulau jawa. Usia kesultanan ini tidak
panjang. Kekuasaan dan kebesarannya kemudian diambil alih oleh kerajaan
Mataram.
Sultan atau
raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di
lereng Gunung Merapi.
5.
Mataram
Kerajaan
Mataram muncul pada tahun 1577 M dengan raja pertamanya Ki Gede Pamanahan.
Kerajaan Mataram merupakan hadiah dari Sultan Adiwijaya untuk menghadapi dan
menumpas pemberontakan Aria panangsang.
6.
Cirebon
Kerajaan
Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati dan merupakan kerjaan Islam pertama di
Jawa Barat.
7.
Banten
Kerajaan Islam
banten merupakan perluasaan penyebaran islam yang dilakukan oleh Sunan Gunung
jati. Yang kemudian kekuasaannya itu
diserahkan kepada putranya Hasanuddin.
8.
Banjar
Banjar
merupakan kelanjutan kerajaan daha yang beragama Hindu. Terletak di Kalimantan
Selatan.
9.
Kutai
Penyebaran
Islam dikutai diperkirakan pada tahun 1575 M. kerajaan ini terletak di
Kalimantan Timur.
10. Maluku
Islam mencapai
kepulauan rempah-rempah yang sekarang dikenal dengan Maluku ini pada
pertengahan terakhir abad ke-15. Sekitar tahun 1460 M. raja ternate memeluk
agama Islam. Nama raja itu adalah Vongi Tidore. Ia mengam bil seorang istri
keturunan ningrat dari Jawa. Namun H. J. de graaf berpendapat, raja pertama
yang benar-benar Muslim adalah Zayn Al-‘Abidin (1486-1500 M).17
11. Gowa-tallo
Kerajaan
Gowa-Tallo biasanya disebut kerajaan Makassar. Terletak di Sulawesi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam
menyebar ke Nusantara pada abad ke-12 atau ke-13 M. namun pedagang-pedagang
Muslim asal Arab sudah datang ke Nusantara jauh sebelum itu.
Penyebaran
islam di Indonesia melalu beberapa hal diantaranya, perdagangan, perkawinan,
tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik.
Kerajaan-kerajaan
islam di Indonesia tersebar dari Sumatra yang terdapat kerjaat Samudera Pasai,
kerajaan Aceh Darussalam. Sedangkan di Jawa terdapat kerajaan demak, kerajaan
Pajang, kerajaan Mataram, kerajaan Cirebon dan kerajaan Banten. Dan di
Kalimantan ada kerajaan banjar dan kerjajaan Kutai. Adapula kerajaan Maluku
yang merupakan keulauan rempah-rempah. Kerajaan Islam juga terdapat di Sulawesi
yaitu kerajaan Gowa-Tallo.
B. Saran
Mengingat
keterbatan reverensi, maka kepada para pembaca diharapkan mengambil
rujukan-rujukan lain sebagai bahan komparasi. Sementara itu, sebagai penyusun,
saya sangat mengharapkan masukan konstuktif baik berupa kritikan ataupun saran
demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bernilai
ilmiyah di mata pembaca dan tentunya bernilai amaliyah di sisi Allah swt.
CATATAN AKHIR
1.
A. Djamil, Sejarah
dan Kebudayaan Islam, (Semarang: CV. Toha Putra, 1986).h.9
2.
Badri yatim, Sejarah
Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.5
3.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah,
2008)
4.
De Graff, kerajaan-kerajaan
islam di Jawa, (Jakarta: Pt. Pustaka Grafitipers, 1986).h.18
5.
Badri yatim, Sejarah
Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.191
6.
Paul Michael
Munoz, Kerajaan-kerajaan Awal kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2013).h.154
7.
Badri yatim, Sejarah
Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.191
8.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah,
2008).h.3
9.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah,
2008)
10. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.201
11. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.201
12. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.202
13. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.202
14. Sumarsono
Mestoko, Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 1986).h.231
15. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.205
16. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.212
17. Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h.222
DAFTAR
PUSTAKA
A.
Djamil, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Semarang: CV. Toha Putra, 1986
Badri
yatim, Sejarah Peradaban islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008
De
Graff, kerajaan-kerajaan islam di Jawa, Jakarta: Pt. Pustaka Grafitipers,
1986
Mahmud
Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus
Wadzurriyyah, 2008
Paul
Michael Munoz, Kerajaan-kerajaan Awal kepulauan Indonesia dan Semenanjung
Malaysia, Yogyakarta: Media Abadi, 2013
Sumarsono
Mestoko, Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman, Jakarta: Balai
Pustaka, 1986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar