PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Filsafat Ilmu
Dosen:
Prof. Dr. Amsal Bachtiar, MA
Disusun oleh:
Mimi Muthi’atillah
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEMESTER I
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
1436 H / 2015 M
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.
Atas
berkat rahmat serta inayah Allah jualah penulis telah dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul : “PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM”. Adapun penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
Program Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan apabila
masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis menerima
saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Semoga karya ilmiah ini
mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada
umumnya. Amin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Ilmu Pada Masa
Rasulullah SAW
B.
Perkembangan Ilmu Pada Masa
Khulafa’ Al-rasyidin
C.
Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti
Bani Umayyah
D.
Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti
Abbasiyah
E.
Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti
Fathimiyah
F.
Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti
Salajiqah (Saljuq)
G.
Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti
Ghaznawiyah
H.
Perkembangan
ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam
I.
Perkembangan
ilmu setelah kemuduran peradaban islam
J.
Perkembangan
ilmu di nusantara
BAB III: PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
CATATAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu
menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat
dari banyaknya ayat Al- qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang
tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi
umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Di
dalam Al-qur’an kata ilmu digunakan lebih dari 780 kali, hal ini mencerminkan
bahwa ajaran islam sangat kental dengan nuansa ilmu.
Dalam
Al-qur’an surah Al-Mujadilah ayat 11 Allah berfirman yang artinya “Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan)
orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi
ilmu pengetahuan).dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Pada ayat ini menunjukan bahwa ilmu dan orang
berilmu memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam.
Selain ayat-ayat Al-qur’an, terdapat banyak juga
hadis-hadis yang menyebutkan tentang ilmu.
Perkembangan ilmu dalam Islam tidak lepas dari sejarah
peradaban dan pendidikan Islam sejak masa Rasulullah SAW. sampai masa ulama
nusantara . Dengan memempelajari sejarah pendidikan islam.dapatlah kita ketahui
sebab kemajuan Islam, karena baik cara didikan dan ajarannya dan sebab
kemunduran islam, karena salah cara didik dan ajarannya.1
B. Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas maka pemakalah merumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa rasulullah SAW.?
2.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa Khulafa’ Al-rasyidin?
3.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa Dinasti Bani Umayyah?
4.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa Dinasti Abbasiyah?
5.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa Dinasti Fathimiyah?
6.
Bagaimana
perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)?
7.
Bagaimana
perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Ghaznawiyah?
8.
Bagaimana
perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam?
9.
Bagaimana
perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam?
10. Bagaimana
perkembangan ilmu di nusantara?
C.
Tujuan
Penulisan
Setelah
didapat rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan adalah :
1.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa rasulullah SAW.?
2.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa Khulafa’ Al-rasyidin?
3.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Bani Umayyah?
4.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Abbasiyah?
5.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Fathimiyah?
6.
Mengetahui
bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)?
7.
Mengetahui
bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Ghaznawiyah?
8.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam?
9.
Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam?
10. Mengetahui
bagaimana perkembangan ilmu di nusantara?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Rasulullah SAW
Perkembangan ilmu pada masa
Rasulullah SAW. dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan ilmu pada masa Nabi di
Makkah dan pada masa Nabi di madinah.
Perkembangan ilmu pada masa Nabi di
Makkah menekankan kepada empat macam ilmu. Pertama, ilmu keagamaan, sesuai
dengan ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun “bacalah dengan nama Tuhanmu yang
telah menciptakan”. Hendaklah membaca dengan nama Allah semata-mata, jangan
mempersekutukan dengan nama berhala.2
Kedua, ilmu aqliyah dan ilmiyah,
sebagaimana ayat ketiga darisurah Al-Alaq. Ketiga, ilmu akhlak sebagaimana yang
dicontohkan oleh rasulullah melalui segala perilaku dan ucapannya. Keempat,
ilmu kesehatan yang mementingkan kebersihan sebagaimana berwudhu.
Perkembangan ilmu pada masa ini
seperti penyebaran islam dilakukan diam-diam dan selanjutnya untuk kajian agama
dan keilmuan disediakan tempat yang merupakan rumah Al-Arqam bin Abil Arqam.
Perkembangan ilmu pada masa nabi di
Madinah lebih berkembang terutama pada masalah syari’at. Juga Nabi meminta para
tawanan perang untuk mengajarkan baca tulis dan bahasa asing kepada anak-anak.
B.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Khulafa’ Al-rasyidin
Pada masa Khalifah Abu Bakar
lembaga pendidikan mengalami banyak perkembangan dari segi kualitas dan
kuantitas, diantaranya Kutab dan Masjid yang merupakan tempat pendidikan
menengah dan tinggi. Materi pendidikan yang diajarkan pada kutab adalah ; (1)
membaca dan menulis, (2) membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, (3) pokok-pokok
agama islam seperti keimanan, ibadah, akhlak, dan muamalat. Sedangkan materi
pendidikan tinggi adalah : 91) Al-Qur’an dan tafsirnya, (2) Hadits dan
syarahnya, dan (30 fiqih (tasyri’)3
Pada masa Khalifah Umar tidak jauh
berbeda pada masa Khalifah Abu bakar, namun pada masanya beliau
menginstruksikan kepada pendidik agar diajarkan berenang, mengendarai onta,
memanah, membaca, menghafal syair-syair yang mudah dan peribahasa.
Pada masa Khulafa’ Al-rasyidin ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan duniawi dan ilmu filsafat belum dikenal pada masa itu.
Hal ini dimungkinkan mengingat konstruk sosial masyarakat ketika itu masih
dalam pengembangan wawasan keislaman yang lebih difokuskan pada pemahaman
Al-qur’an dan hadits secara literal.4
C.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
Perkembangan ilmu pada masa Dinasti
Bani Umayyah mengikuti perluasan wilayah kekuasaan. Selain Makkah dan madinah
pusat pendidikan tersebar ke kota-kota besar seperti Basrah, Kufah, Damsyik,
Palestina dan Fistat.5
D.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Perkembangan ilmu pada masa Dinasti
Abbasiyah cukup pesat diantaranya karena perhatian beberapa khalifah yang besar
kepada ilmu pengetahuan seperti; Al-Mansyur (754-775M), Al-Mahdi (775-785M),
Harun Al-Rasyid (785-809M), Al-Ma’mun (813-833M), Al-Wathiq (824-847M) dan
Al-Mutawakkil (847-861M). tak kalah pentingnya ialah keluarga Barmak, yang
berasal dari Balkh (Bactra), pusat ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di
Persia. Keluarga Barmak ini mempunyai pengaruh dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani di Baghdad. Mereka disamping menjadi Wazir ,
juga menjadi pendidik dari anak-anak Khalifah.6
Pada masa Daulah Abbasiyah
toko-toko buku berkembang pesat (Al-Hawarit Al-Waraqin), adanya perpustakaan (
Al-maktabah), salun kesusastraan (Al-shalunat Al-Adabiyah), rumah pada ilmuwan
(Bait Al-Ulama), Observatorium dan rumah sakit (Al-Bimaristan), Al-Ribath atau
tempat kaum sufi yang ingin menjauhkan diri dari kehidupan duniawi, dan
Al-Zawiyah yang merupakan tempat berlangsungnya pengajian-pengajian.
Adanya kebebasan berfikir, situasi
dan kondisi yang sangat menunjang serta keterlibatan semua pihak secara ikhlas
dan sungguh-sungguh membuat masa Dinasti Abbasiyah merupakan puncak kejayaan
terutama dalam hal ilmu pengetahuan.
Pada masa ini telah dilahirkan
ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafe’i, dan Imam
ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Al-Asy’ari, Imam Al-maturidi, pemuka-pemuka
Mu’tazilah seperti Wasil Ibn Atha, Abu Al-Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’I
dalam bidang theology, Zunnun Al-Misri, Abu Yazid Al-Bustami dan Al-hallaj dalam
bidang mistisisme atau al tasawwuf, Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibnu
Maskawaih dalam bidang filsafat, dan Ibn hayyan, Al-Khawarizmi, Al-Mas’udi dan
Al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan.7
Ilmu-ilmu yang berkembang pada masa
ini antara lain; ilmu agama, meliputi ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu qira’at,
ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawwuf, ilmu tarikh dan ilmu nahwu. Dan ilmu-ilmu
umum, meliputi ilmu filsafat, ilmu falak, ilmu kedokteran, matematika dan ilmu
pengetahuan alam, dan ilmu fisika.
E.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Dinasti Fathimiyah
Pada masa Dinasti Fathimiyah
lembaga pendidikan meliputi masjid, istana, perpustakaan, dar al-Ilm, dan Al-
Azhar yang kini dikenal dengan Universitas Al-Azhar di Cairo Mesir.
Ilmu yang berkembang pada masa ini
antara lain, kedokteran, bahasa dan sastra, dan syair.
F.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)
Pada masa ini berdiri
madrasah-madrasah Nizamiyah.
Madrasah-madrasah Nizamiyah itu
dapat disamakan dengan fakultas-fakultas masa sekarang, mengingat guru-gurunya
adalah ulama-ulama besar yang termasyhur pada abad kelima hijriyah, seperti
Syiraji, Al-Ghazali, Ibnu Sabbagh dan Ibnu Al-Anbari.8
G.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Dinasti Ghaznawiyah
Dalam bidang ilmu pengetahuan
terdapat beberapa kemajuan yang hingga sekarang masih mempunyai makna dan
pengaruhnya, diantaranya adalah di masa Sultan mas’ud lahirnya penemuan
teori-teori dan karya ilmiah oleh ilmuwan bernama Abu Al-Rayyan Muhammad Ahmad
Al-biruni (973-1050 M). ia adalah seorang ilmuwan Arab keturunan Persia yang
menguasai beberapa bahasa diantaranya: bahasa Turki, Persia, Sanskerta, dan
bahasa Syiria. Karyanya yang terkenal yaitu dibidang astronomi, astrologi,
geografi, geometrid an ilmu hitung.9
H.
Perkembangan
ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam
pada
masa kemunduran peradaban islam terjadi juga kemunduran dalam ilmu pengetahuan
dan pendidikan, diantaranya dalam bidang intelektual, akidah dan ibadah, hukum,
kurikulum, karya ilmiah, dan pada kehidupan dan tradisi kelembagaan.
I.
Perkembangan
ilmu setelah kemuduran peradaban islam
Setelah
melalui masa-masa kemunduran islam selanjutnya ada masa yang disebut masa
pembaruan pendidikan. Masa pembaruan pendidikan terjadi di beberapa tempat
diantaranya Saudi Arabia, Mesir, Turki, dan India.
Pada
masa pembaruan pendidikan di Saudi Arabi, oleh Ibnu taimiyah ilmu pengetahuan
yang berkembang yaitu pada bidang ilmu-ilmu islam meliputi tafsir, fiqh, ushul
fiqh dan ilmu kalam, bidang sosial dan bidang politik dan pemerintahan.
Di
mesir, pembaharuan pendidikan terjadi karna pengaruh ekspedisi Napoleon.
J.
Perkembangan
ilmu di nusantara
Perkembangan
ilmu dalam islam di nusantara dimulai bersamaan dengan masuknya islam ke
nusantara, yang kini terlihat dari adanya sekolah-sekolah islam,
pesantren-pesantren serta perguruan tinggi islam yang tersebar di seluruh
nusantara.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu
pengetahuan sejak masa Rasulullah sampai masa Ulama Nusantara terus berkembang.
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari banyak factor diantaranya
pemimpin yang memprioritaskan keilmuan juga keterlibatan semua pihak yang
dengan ikhlas demi kemajuan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Mengingat
keterbatan reverensi, maka kepada para pembaca diharapkan mengambil
rujukan-rujukan lain sebagai bahan komparasi. Sementara itu, sebagai penyusun,
saya sangat mengharapkan masukan konstuktif baik berupa kritikan ataupun saran
demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bernilai ilmiyah di mata pembaca dan tentunya bernilai amaliyah di sisi Allah
swt.
CATATAN AKHIR
1.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).
2.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h. 1.
3.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.40
4.
Ramayulis, Sejarah
Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011).h. 59.
5.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.33.
6.
Harun Nasution, Islam
Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Bulan Bintang).h.69
7.
Philip K.Hitti, History
of The of Arabs, (London: the macmillan Press Ltd., 1970).h.309.
8.
Mahmud Yunus, Sejarah
Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.76.
9.
Philip K.Hitti, History
of The of Arabs, (London: the macmillan Press Ltd., 1970).h.463-464.
DAFTAR
PUSTAKA
Harun
Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Bulan Bintang,
1974
Mahmud
Yunus, Sejarah Pendidikan islam, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah,
2008
Philip
K.Hitti, History of The of Arabs, London: the Mac Millan Press Ltd.,
1970
Ramayulis,
Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar