Jumat, 19 Juni 2015

ISI AL-QUR’AN (Aqidah, Ibadah, Al-Wa’adu, Al-Wa’id, Akhlak, Hukum, Kisah, Pengetahuan dan Ekonomi)



ISI AL-QUR’AN
(Aqidah, Ibadah, Al-Wa’adu, Al-Wa’id, Akhlak, Hukum, Kisah, Pengetahuan dan Ekonomi)
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Qur’an dan Hadits




Dosen:
Prof. Dr. Fathurrohman Rouf, MA

Disusun oleh:
Mimi Muthi’atillah

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEMESTER I
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
1436 H / 2015 M


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.
Atas berkat rahmat serta inayah Allah jualah penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “ISI AL-QUR’AN (Aqidah, Ibadah, Al-Wa’du, Al-Wa’iid, Akhlak, Hukum, Kisah, Pengetahuan dan Ekonomi)”. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qur’an dan Hadits  Program Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN
A.     Isi Al-Qur’an tentang Aqidah
B.     Isi Al-Qur’an tentang Ibadah
C.     Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’du
D.     Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’iid
E.      Isi Al-Qur’an tentang Akhlak
F.      Isi Al-Qur’an tentang Hukum
G.     Isi Al-Qur’an tentang Kisah
H.     Isi Al-Qur’an tentang Pengetahuan
I.        Isi Al-Qur’an tentang Ekonomi
BAB III: PENUTUP
A.     Kesimpulan
B.     Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW. dan Al-Qur’an merupakan salah satu pedoman hidup bagi umat Islam.
Al-Qur’an merupakan kalam Allah. Keutamaannya atas segala perkataan seperti keutamaan Allah SWT. atas seluruh makhluknya. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan.
Rasulullah SAW. pernah bersabda “sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
Karna Al-Qur’an bukan sekedar bacaan namun juga banyak ilmu yang terkandung didalamnya sehingga menjadi pedoman hidup bagi manusia.
Diantara kandungan Al-Qur’an ada tentang aqidah, ibadah, Al-wa’du, Al-wa’iid, akhlak, hukum, kisah, pengetahuan, dan ekonomi.
Banyak diantara kita yang hanya sekedar membaca Al-Qur’an tanpa mengetahui makna ayat yang terkandung apalagi memahami serta menjadikannya rujukan dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka pemakalah merumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Aqidah
2.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Ibadah
3.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’du
4.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’iid
5.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Akhlak
6.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Hukum
7.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Kisah
8.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Pengetahuan
9.      Bagaimana isi Al-Qur’an tentang Ekonomi

C.     Tujuan Penulisan
Setelah didapat rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan adalah :
1.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Aqidah
2.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Ibadah
3.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’du
4.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’iid
5.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Akhlak
6.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Hukum
7.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Kisah
8.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Pengetahuan
9.      Mengetahui bagaimana isi Al-Qur’an tentang Ekonomi




BAB II
PEMBAHASAN
A.     Isi Al-Qur’an tentang Aqidah
Salah satu isi Al-Qur’an adalah Aqidah, yang mengesakan Allah Tuhan semesta alam, tiada tuhan selain Allah. Diantaranya terdapat pada surah Muhammad ayat 19
فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله
Maka ketahuilah, tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Allah.
Kewajiban pertama yang Allah wajibkan kepada makhluk-Nya adalah mengenal Allah maka mereka akan beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benar ibadah.
Pada surah Ali ‘Imran ayat 18 Allah juga berfirman
شَهِدَ الله أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَ المَلَائِكَةُ وَ اُولُو العِلمِ قَائِمًا بِالقِسطِ لَاإِلَهَ إِلَّا هُوَ العَزِيزُ الحَكِيم
(Allah) menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain dia. Para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, maha perkasa maha bijaksana.
Menurut tafsir jalalain orang yang berilmu ialah para nabi dan orang-orang yang beriman.

B.     Isi Al-Qur’an tentang Ibadah
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman yang artinya ‘tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”.
Dalam surah Al-Baqoroh ayat 43 Allah memerintahkan untuk beribadah sholat dan zakat. Namun di dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci bagaimana kita harus sholat, juga tidak dijelaskan aturan-aturan zakat. Namun keteranga-keterangan tentang sholat dapat kita temukan pada hadits-hadits Rasulullah SAW.
Diantara Ayat-ayat Al-qur’an yang berisi tentang Sholat terdapat pada surah An-nisa ayat 103
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَّوْقُوْتًا
“sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”
Menafsirkan ayat di atas, ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “(sholat itu) merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya. Selain menekankan wajibnya sholat, ayat ini juga menunjukkan bahwa sholat itu memiliki waktu tertentu yang harus dipenuh.[1]

C.     Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’du
Al-Wa’du adalah janji, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat tentang Al-Wa’du, yaitu ayat-ayat yang berisi tentang janji Allah SWT. kepada orang-orang yang taat dengan ganjaran yang baik, pahala dan syurga.
Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang al-Wa’du atau janji terdapat pada surah Al-baqoroh ayat 25
و بشر الذين ءامنوا وعملوا الصالحات أن لهم جنة تجرى من تحتها الأنهار كلما رزقوا منها من ثمرة رزقا قالوا هذا الذى رزقنا من قبل و أتوا به متشابها ولهم فيها أزواج مطهرة وهم فيها خالدون
“ dan sampaikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (perbuatan baik), bahwa mereka akan memperoleh taman surge yang mengalir di dalamnya sungai-sungai”
Ayat ini merupakan salah satu sumber kebahagiaan, faktor utama dari sumber kebahagiaan adalah keimanan yang dapat memancarkan ke dalam hati manusia.[2]
Seperti judul buku syaikh Muhammad Sa’id Romadhon Al-Buthi “Cinta ada di dalam Al-Qur’an, dan pengaplikasian cinta ada pada kehidupan manusia”

D.    Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’iid
Al-Wa’iid adalah ancaman, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat tentang Al-Wa’iid yaitu ayat-ayat yang berisi tentang ancaman Allah SWT. bagi orang-orang yang berbuat maksiat dengan azab dan siksaan yang pedih.
Diantara ayat tentang Al-Wa’iid atau ancaman maupun balasan terdapat pada surah Al-A’raf ayat 40         
إِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوا بِأَيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّماء
“sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya,  sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit”
Artinya doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. Ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini ialah amal saleh dan doa mereka tidak akan dinaikan ke langi. Ada lagi yang mengatakan bahwa pintu-pintu langit tidak akan dibukakan untuk roh-roh mereka.[3]

E.     Isi Al-Qur’an tentang Akhlak
Al-Qur’an adalah akhlak Rasulullah SAW. karna Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat islam juga mengatur tentang berperilaku dan akhlak yang baik.
Diantara ayat-ayat yang berisi tentang akhlak adalah surah Al-ahzab ayat 33 yang artinya “ dan hendaklah kamu (para istri) tetap tinggal di rumah dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah terdahulu” ini adalah salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang membahas tentang akhlak, akhlak seorang istri.
Dalam surah An-nahl Allah berfirman yang artinya “ sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. Orang yang sombonng menganggap orang lain tidak berperan bahkan mungkin Allah SWt. sendiri dianggap tidak berperan, semua hasil yang diperoleh ia anggap hasil jerih payahnya sendiri.[4]

F.      Isi Al-Qur’an tentang Hukum
Al-Qur’an dikatakan sebagai sumber hukum islam, karena memang di dalam Al-Qur’an terdapat hukum-hukum Islam, diantaranya terdapat ayat-ayat yang membahas hukum keluarga, hukum mu’amalat (perdata), hukum jinayat (pidana), hukum murafa’at (acara), hukum ketatanegaraan, hukum antar bangsa, dan hukum ekonomi dan keuangan.
Pada surah An-Nisa ayat 43 terdapat hukum larangan bagi orang yang sedang mabuk dan junub. Larangan mengerjakan sholat sengan ungkapan “janganlah kamu mendekati sholat padahal kamu sedang mabuk”. Itu lebih tajam dari ungkapan “janganlah kamu mengerjakan sholat padahal kamu sedang mabuk”. Sebab kalau dilarang mendekati sholat, maka melaksanakan dan menunaikannya itu akan terlarang.[5]

G.    Isi Al-Qur’an tentang Kisah
Diantara isi Al-qur’an adalah ayat-ayat tentang kisah, kisah-kisah dalam Al-qur’an dibagi menjadi tiga;
1.      Kisah para nabi dan rasul terdahulu
Diantaranya yaitu terdapat pada surah Al-Qasas yang memang artinya kisah-kisah.. pada ayat 7 terdapat kisah nabi Musa.yang artinya “dan kami ilhamkan kepada ibunya Musa “susuilah dia (musa) dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dangan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersdih hati, sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannnya salah seorang rasul”.

2.      Kisah ummat, tokoh atau pribadi dan peristiwa-peristiwa masa lalu
Diantaranya adalah kisah Qorun yang hidup dizaman nabi Isa AS., kisah Jalut dan Thalut, kisah Ashabul Kahfi, kisah Raja Dzul Qornain, kisah Ashabul Ukhdud dan kisah Maryam yang diasuh oleh nabi Zakaria AS.
Diantaranya yaitu surah Al_Kahfi yang bercerita tentang Ahabul Kahfi.

H.    Isi Al-Qur’an tentang Pengetahuan
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali fakta ilmiah yang baru dapat dibuktikan pada abad ke-20 dengan teknologi yang canggih. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar friman Allah.karna pengetahuan dan fakta ilmiah yang ada beluym dapat dibuktikan pada saat Al-Qur’an diwahyukan.
Diantaranya terdapat pada surah Al-baqoroh ayat 29 yang artinya “Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannyamenjadi tujuh langit. Dan Dia maha mengetahui segala sesuatu”

I.       Isi Al-Qur’an tentang Ekonomi
Diantara ayat yang membahas tentang ekonomi terdapa pad surah An-Nisa ayat 29 yang artinya “ wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang kepadamu”.




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Al-qur’an merupakan pedoman hidup umat islam yang isinya sangat lengkap mencakup seluruh kehidupan manusia, meski tidak semua diterangkan secara rinci namun dapat kita pelajari dengan hadits-hadits nabi.
Al-Qur’an bukan hanya firman Allah SWT yang harus dibaca namun juga harus difahami agar kita mampu untuk mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya sebagi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Mengingat keterbatan reverensi, maka kepada para pembaca diharapkan mengambil rujukan-rujukan lain sebagai bahan komparasi. Sementara itu, sebagai penyusun, saya sangat mengharapkan masukan konstuktif baik berupa kritikan ataupun saran demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bernilai ilmiyah di mata pembaca dan tentunya bernilai amaliyah di sisi Allah swt.



DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama RI, Miracle The Reference, Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2010
Abu Al-Ghifari, Wanita Ideal dambaan Pria Sejati, Bandung: Mujahid Press, 2002
Adnan Mustofa kamal, Indahnya Kesuksesan & Kebahagiaan bersama Allah, Jakarta: Rabitha press, 2010
Ahda Bina, Rahasia 7 Waktu Shalat, Surakarta: Ziyad Visi Media, 2012
Budiman Al-Hanif, Menjadi Manusia Paling Disenangi, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010
Imam Jalalain, Tafsir Al-Qur’anul Karim, Maktabah Menara Kudus
Mu’ammal hamidy, Tafsir Ayat Ahkam, Surabaya: PT.Bina Ilmu Offset, 2011



[1] Ahda Bina, rahasia 7 waktu sholat,2012. Hal 20-21
[2] Adnan Mustofa Kamal, indahnya kesuksesan dan kebahagiaan bersama Allah, 2010. Hal 157
[3] Budiman Al-Hanif, menjadi manusia paling disenangi, 2009. Hal 20
[4] Abu Al-Ghifari, wanita ideal dambaan pria sejati, 2002. Hal 47
[5] Mu’ammal Hamidy, tafsir ayat ahkam 2,2011. Hal 357

Tidak ada komentar:

Posting Komentar