Jumat, 19 Juni 2015

PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM



PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu





Dosen:
Prof. Dr. Amsal Bachtiar, MA

Disusun oleh:
Mimi Muthi’atillah

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEMESTER I
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
1436 H / 2015 M


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.
Atas berkat rahmat serta inayah Allah jualah penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM”. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Program Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Rasulullah SAW  
B.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Khulafa’ Al-rasyidin
C.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
D.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Abbasiyah
E.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Fathimiyah
F.      Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)
G.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Ghaznawiyah
H.    Perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam
I.       Perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam
J.       Perkembangan ilmu di nusantara
BAB III: PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran
CATATAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA



  

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat Al- qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Di dalam Al-qur’an kata ilmu digunakan lebih dari 780 kali, hal ini mencerminkan bahwa ajaran islam sangat kental dengan nuansa ilmu.
Dalam Al-qur’an surah Al-Mujadilah ayat 11 Allah berfirman yang artinya “Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan).dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” Pada ayat ini menunjukan bahwa ilmu dan orang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam.
Selain ayat-ayat Al-qur’an, terdapat banyak juga hadis-hadis yang menyebutkan tentang ilmu.
Perkembangan ilmu dalam Islam tidak lepas dari sejarah peradaban dan pendidikan Islam sejak masa Rasulullah SAW. sampai masa ulama nusantara . Dengan memempelajari sejarah pendidikan islam.dapatlah kita ketahui sebab kemajuan Islam, karena baik cara didikan dan ajarannya dan sebab kemunduran islam, karena salah cara didik dan ajarannya.1
B.     Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka pemakalah merumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa rasulullah SAW.?
2.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Khulafa’ Al-rasyidin?
3.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Bani Umayyah?
4.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Abbasiyah?
5.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Fathimiyah?
6.      Bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)?
7.      Bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Ghaznawiyah?
8.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam?
9.      Bagaimana perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam?
10.  Bagaimana perkembangan ilmu di nusantara?

C.    Tujuan Penulisan
Setelah didapat rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan adalah :
1.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa rasulullah SAW.?
2.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa Khulafa’ Al-rasyidin?
3.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Bani Umayyah?
4.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Abbasiyah?
5.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa Dinasti Fathimiyah?
6.      Mengetahui bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)?
7.      Mengetahui bagaimana perkembangan Ilmu pada masa Dinasti Ghaznawiyah?
8.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam?
9.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam?
10.  Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu di nusantara?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Rasulullah SAW
Perkembangan ilmu pada masa Rasulullah SAW. dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan ilmu pada masa Nabi di Makkah dan pada masa Nabi di madinah.
Perkembangan ilmu pada masa Nabi di Makkah menekankan kepada empat macam ilmu. Pertama, ilmu keagamaan, sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun “bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan”. Hendaklah membaca dengan nama Allah semata-mata, jangan mempersekutukan dengan nama berhala.2
Kedua, ilmu aqliyah dan ilmiyah, sebagaimana ayat ketiga darisurah Al-Alaq. Ketiga, ilmu akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh rasulullah melalui segala perilaku dan ucapannya. Keempat, ilmu kesehatan yang mementingkan kebersihan sebagaimana berwudhu.
Perkembangan ilmu pada masa ini seperti penyebaran islam dilakukan diam-diam dan selanjutnya untuk kajian agama dan keilmuan disediakan tempat yang merupakan rumah Al-Arqam bin Abil Arqam.
Perkembangan ilmu pada masa nabi di Madinah lebih berkembang terutama pada masalah syari’at. Juga Nabi meminta para tawanan perang untuk mengajarkan baca tulis dan bahasa asing kepada anak-anak.

B.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Khulafa’ Al-rasyidin
Pada masa Khalifah Abu Bakar lembaga pendidikan mengalami banyak perkembangan dari segi kualitas dan kuantitas, diantaranya Kutab dan Masjid yang merupakan tempat pendidikan menengah dan tinggi. Materi pendidikan yang diajarkan pada kutab adalah ; (1) membaca dan menulis, (2) membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, (3) pokok-pokok agama islam seperti keimanan, ibadah, akhlak, dan muamalat. Sedangkan materi pendidikan tinggi adalah : 91) Al-Qur’an dan tafsirnya, (2) Hadits dan syarahnya, dan (30 fiqih (tasyri’)3
Pada masa Khalifah Umar tidak jauh berbeda pada masa Khalifah Abu bakar, namun pada masanya beliau menginstruksikan kepada pendidik agar diajarkan berenang, mengendarai onta, memanah, membaca, menghafal syair-syair yang mudah dan peribahasa.
Pada masa Khulafa’ Al-rasyidin ilmu-ilmu yang berkaitan dengan duniawi dan ilmu filsafat belum dikenal pada masa itu. Hal ini dimungkinkan mengingat konstruk sosial masyarakat ketika itu masih dalam pengembangan wawasan keislaman yang lebih difokuskan pada pemahaman Al-qur’an dan hadits secara literal.4
C.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
Perkembangan ilmu pada masa Dinasti Bani Umayyah mengikuti perluasan wilayah kekuasaan. Selain Makkah dan madinah pusat pendidikan tersebar ke kota-kota besar seperti Basrah, Kufah, Damsyik, Palestina dan Fistat.5
D.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Perkembangan ilmu pada masa Dinasti Abbasiyah cukup pesat diantaranya karena perhatian beberapa khalifah yang besar kepada ilmu pengetahuan seperti; Al-Mansyur (754-775M), Al-Mahdi (775-785M), Harun Al-Rasyid (785-809M), Al-Ma’mun (813-833M), Al-Wathiq (824-847M) dan Al-Mutawakkil (847-861M). tak kalah pentingnya ialah keluarga Barmak, yang berasal dari Balkh (Bactra), pusat ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di Persia. Keluarga Barmak ini mempunyai pengaruh dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di Baghdad. Mereka disamping menjadi Wazir , juga menjadi pendidik dari anak-anak Khalifah.6
Pada masa Daulah Abbasiyah toko-toko buku berkembang pesat (Al-Hawarit Al-Waraqin), adanya perpustakaan ( Al-maktabah), salun kesusastraan (Al-shalunat Al-Adabiyah), rumah pada ilmuwan (Bait Al-Ulama), Observatorium dan rumah sakit (Al-Bimaristan), Al-Ribath atau tempat kaum sufi yang ingin menjauhkan diri dari kehidupan duniawi, dan Al-Zawiyah yang merupakan tempat berlangsungnya pengajian-pengajian.
Adanya kebebasan berfikir, situasi dan kondisi yang sangat menunjang serta keterlibatan semua pihak secara ikhlas dan sungguh-sungguh membuat masa Dinasti Abbasiyah merupakan puncak kejayaan terutama dalam hal ilmu pengetahuan.
Pada masa ini telah dilahirkan ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafe’i, dan Imam ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Al-Asy’ari, Imam Al-maturidi, pemuka-pemuka Mu’tazilah seperti Wasil Ibn Atha, Abu Al-Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’I dalam bidang theology, Zunnun Al-Misri, Abu Yazid Al-Bustami dan Al-hallaj dalam bidang mistisisme atau al tasawwuf, Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibnu Maskawaih dalam bidang filsafat, dan Ibn hayyan, Al-Khawarizmi, Al-Mas’udi dan Al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan.7
Ilmu-ilmu yang berkembang pada masa ini antara lain; ilmu agama, meliputi ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu qira’at, ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawwuf, ilmu tarikh dan ilmu nahwu. Dan ilmu-ilmu umum, meliputi ilmu filsafat, ilmu falak, ilmu kedokteran, matematika dan ilmu pengetahuan alam, dan ilmu fisika.
E.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Fathimiyah
Pada masa Dinasti Fathimiyah lembaga pendidikan meliputi masjid, istana, perpustakaan, dar al-Ilm, dan Al- Azhar yang kini dikenal dengan Universitas Al-Azhar di Cairo Mesir.
Ilmu yang berkembang pada masa ini antara lain, kedokteran, bahasa dan sastra, dan syair.
F.     Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Salajiqah (Saljuq)
Pada masa ini berdiri madrasah-madrasah Nizamiyah.
Madrasah-madrasah Nizamiyah itu dapat disamakan dengan fakultas-fakultas masa sekarang, mengingat guru-gurunya adalah ulama-ulama besar yang termasyhur pada abad kelima hijriyah, seperti Syiraji, Al-Ghazali, Ibnu Sabbagh dan Ibnu Al-Anbari.8
G.    Perkembangan Ilmu Pada Masa Dinasti Ghaznawiyah
Dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa kemajuan yang hingga sekarang masih mempunyai makna dan pengaruhnya, diantaranya adalah di masa Sultan mas’ud lahirnya penemuan teori-teori dan karya ilmiah oleh ilmuwan bernama Abu Al-Rayyan Muhammad Ahmad Al-biruni (973-1050 M). ia adalah seorang ilmuwan Arab keturunan Persia yang menguasai beberapa bahasa diantaranya: bahasa Turki, Persia, Sanskerta, dan bahasa Syiria. Karyanya yang terkenal yaitu dibidang astronomi, astrologi, geografi, geometrid an ilmu hitung.9
H.    Perkembangan ilmu pada masa kemunduran peradaban Islam
pada masa kemunduran peradaban islam terjadi juga kemunduran dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, diantaranya dalam bidang intelektual, akidah dan ibadah, hukum, kurikulum, karya ilmiah, dan pada kehidupan dan tradisi kelembagaan.
I.       Perkembangan ilmu setelah kemuduran peradaban islam
Setelah melalui masa-masa kemunduran islam selanjutnya ada masa yang disebut masa pembaruan pendidikan. Masa pembaruan pendidikan terjadi di beberapa tempat diantaranya Saudi Arabia, Mesir, Turki, dan India.
Pada masa pembaruan pendidikan di Saudi Arabi, oleh Ibnu taimiyah ilmu pengetahuan yang berkembang yaitu pada bidang ilmu-ilmu islam meliputi tafsir, fiqh, ushul fiqh dan ilmu kalam, bidang sosial dan bidang politik dan pemerintahan.
Di mesir, pembaharuan pendidikan terjadi karna pengaruh ekspedisi Napoleon.
J.      Perkembangan ilmu di nusantara
Perkembangan ilmu dalam islam di nusantara dimulai bersamaan dengan masuknya islam ke nusantara, yang kini terlihat dari adanya sekolah-sekolah islam, pesantren-pesantren serta perguruan tinggi islam yang tersebar di seluruh nusantara.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ilmu pengetahuan sejak masa Rasulullah sampai masa Ulama Nusantara terus berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari banyak factor diantaranya pemimpin yang memprioritaskan keilmuan juga keterlibatan semua pihak yang dengan ikhlas demi kemajuan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Mengingat keterbatan reverensi, maka kepada para pembaca diharapkan mengambil rujukan-rujukan lain sebagai bahan komparasi. Sementara itu, sebagai penyusun, saya sangat mengharapkan masukan konstuktif baik berupa kritikan ataupun saran demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bernilai ilmiyah di mata pembaca dan tentunya bernilai amaliyah di sisi Allah swt.




CATATAN AKHIR
1.      Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).
2.      Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h. 1.
3.      Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.40
4.      Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011).h. 59.
5.      Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.33.
6.      Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Bulan Bintang).h.69
7.      Philip K.Hitti, History of The of Arabs, (London: the macmillan Press Ltd., 1970).h.309.
8.      Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008).h.76.
9.      Philip K.Hitti, History of The of Arabs, (London: the macmillan Press Ltd., 1970).h.463-464.




DAFTAR PUSTAKA
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Bulan Bintang, 1974
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan islam, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzurriyyah, 2008
Philip K.Hitti, History of The of Arabs, London: the Mac Millan Press Ltd., 1970
Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar